Original Post by Today ID
Koinworks, Investree dan Amartha terkenal sebagai pelopor investasi P2P fintech di Indonesia. Ikuti review saya pengalaman berinvestasi di tiga P2P ini. Mana yang terbaik dan paling aman di 2019 ?
Investasi P2P fintech adalah sesuatu yang baru dan masih banyak masyarakat yang belum familiar.
Namun, menurut saya, investasi ini menjanjikan karena memberikan return diatas rata-rata, mudah dilakukan dan butuh dana investasi kecil.
Seiring kemajuan teknologi digital, Fintech P2P lahir di tanah air. Keberadaannya sudah legal di bawah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan POJK 77 sebagai payung hukum.
Investasi di P2P adalah Anda menanamkan dana sebagai “pemberi pinjaman” kepada “penerima pinjaman” dan untuk itu Anda mendapatkan keuntungan investasi (return).
Bedanya dengan menabung di bank adalah saat menabung Anda tidak tahu bagaimana tabungan tersebut dikelola, kepada siapa uang Anda dipinjamkan. Semuanya diserahkan ke bank untuk mengelola dan menanggung resiko, Anda terima bunga setiap bulan.
Di P2P, Anda berperan sebagai Lender yang memilih sendiri kemana uang Anda akan dipinjamkan. Pilihan dilakukan lewat platform P2P online yang menghubungkan pemilik dana (Lender) dan peminjam dana (Borrower).
Resiko di P2P Anda yang tanggung. Jika borrower gagal bayar, Anda harus menyerap kerugian tersebut. Platform P2P tidak menanggung resiko nasabah default.
Keuntungan Investasi Fintech P2P
Pertama, return yang dijanjikan relatif tinggi. Pengalaman saya terjun dalam investasi p2p selama 2 tahun terakhir, return bunga P2P diatas 10% setahun (net), bersih sudah dipotong pajak.
Kedua, nilai minimum investasi kecil, mulai dari Rp 100 ribu sudah bisa. Anda yang punya uang sedikit, bisa ikut menikmati investasi P2P.
Ketiga, pelaksanaan investasi P2P dilakukan secara online sehingga memudahkan proses investasi. Anda bisa melakukan at anytime dan anywhere, tidak perlu datang ke kantor cabang.
Di pasar saat ini terdapat 88 Fintech P2P yang terdaftar resmi di OJK. Dari semua itu, saya sedang dan pernah melakukan investasi di 3 tempat, yaitu Koinworks, Investree dan Amartha.
Koinworks
Koinworks terdaftar resmi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) nomor S-1862/NB.111/2017 pada 27 April 201 atas PT Lunaria Annua Teknologi. Baru – baru ini, Agustus 2018, Koinworks mendapatkan pendanaan dari Mandiri Capital (milik Bank Mandiri) dan investor lainnya.
Ketentuan menjadi Lender atau Pendana investasi di Koinworks adalah:
- Daftar dan verifikasi identitas Anda.
- Pilih produk pinjaman. Cari produk pendanaan yang sesuai dan tentukan jumlah dana yang hendak disalurkan.
- Transfer dana ke Virtual Account Anda dan mulailah mendanai.
- Temukan Peminjam yang tepat.
Koinworks menawarkan investasi P2P dengan fitur sebagai berikut:
- Pendanaan yang Aman. KoinWorks menggunakan sistem penilaian pinjaman dengan standar perbankan sehingga keamanan pendanaan di KoinWorks terjamin.
- Atur Portofolio. Pilih produk yang sesuai dengan kriteria Anda seperti tujuan peminjaman, durasi, bunga, dan sebagainya. Anda dapat mendanai mulai dari Rp100.000.
- Mitra Terkemuka. KoinWorks bekerjasama dengan berbagai mitra terpercaya dan pionir di bidangnya dalam hal kualitas dan teknologi sehingga pinjaman yang ada jauh lebih berkualitas.
Ini adalah daftar pinjaman yang ditawarkan Koinworks kepada Lender. Bunga Koinworks paling menarik di antara P2P lain, di kisaran 14% sd 23% setahun, tenor investasi 1 bulan sd 12 bulan.
Statistik Koinworks ditampilkan di website adalah 112,762 Lender terdaftar sampai 3 Feb 2019 dari sejak beroperasi Agustus 2016.
Sayangnya, tidak ada data soal total nilai pinjaman yang sudah disalurkan dan tingkat default gagal bayar di Koinworks.
Saya pernah menuliskan secara lengkap cara investasi di Koinworks. Dari pengalaman itu, kesan saya soal investasi di Koinworks adalah:
Pertama, Koinworks adalah perusahaan legal sudah terdaftar di OJK sejak lama dan didukung pendanaan yang kuat, sehingga secara perusahaan saya cukup yakin akan keamanan mereka.
Kedua, minimum pendanaan di Koinworks paling kecil, yaitu mulai dari Rp 100,000. Dengan pendanaan yang kecil ini, saya sebagai Lender bisa dengan mudah dan berpartisipasi masuk ke platform P2P ini.
Ketiga, daftar pinjaman yang bisa diinvestasikan di Koinworks sangat impresif dibandingkan p2p lain karena ada banyak pilihan pinjaman yang bisa diinvestasikan dengan variasi return dan tenor pinjaman yang berbeda – beda. Intinya sebagai Lender pilihan investasi di Koinworks ada banyak dan bervariasi.
Keempat, koinworks memiliki fitur auto invest, disebut auto-purchase, yang membantu Lender. Cukup menetapkan kriteria di auto purchase, yang dengan otomatis melakukan investasi sesuai kriteria yang saya tetapkan. Fitur ini sangat membantu bagi mereka yang sibuk.
Saat ini, Koinworks bisa diakses melalui aplikasi untuk Lender, yang bisa diunduh di Google Playstore. Adanya aplikasi membantu memberikan notifikasi di ponsel jika terdapat penawaran pinjaman baru kepada Lender.
Investree
Investree pelopor P2P pertama di Indonesia dengan PT Investree Radhika Jaya terdaftar resmi di OJK No S-2492/NB.111/2017 pada 31 Mei 2017.
Tahun 2018, Investree mendapatkan pendanaan series B dari sejumlah investor, termasuk Mandiri Capital (milik Bank Mandiri).
Proses menjadi Lender di Investree adalah:
- Menelusuri marketplace. Pendana menganalisis pinjaman berdasarkan informasi yang tertera di fact sheet.
- Mendanai pada tawaran pinjaman. Pendana menentukan jumlah pendanaan pada tawaran pinjaman yang dipilih.
- Menerima pengembalian pinjaman. Pendana menerima pengembalian pinjaman beserta bunga yang dapat didanai kembali pada tawaran pinjaman lainnya.
Berikut daftar pinjaman yang ditawarkan Investree kepada Lender di platform. Bunga Investree cukup menarik di 12% sd 18% setahun dengan tenor investasi 1 bulan sd 12 bulan.
Statistik Investree tercantum di website adalah menyalurkan Rp 1.45 Triliun nilai pinjaman ke 3,730 borrower sejak berdiri dengan 99.70% pembayaran tidak terlambat (0.3% terlambat 90+ hari).
Sayangnya, tidak ada data soal berapa banyak Lender di Investree.
Saya pertama kali melakukan investasi P2P di Investree.
Sejauh ini pengalaman menempatkan uangi di Investree selama 2 tahun, belum ada satu pun investasi yang gagal bayar atau default. Semua investasi saya kembali, mayoritas tepat waktu dan jika terlambat ada kompensasi biaya keterlambatan.
Mayoritas jenis pinjaman di Investree adalah “Invoice Financing”, yaitu calon peminjam menggadaikan tagihan mereke ke payor (pihak yang akan membayar) ke Investree. Saat tagihan dibayar oleh payor, peminjam akan mengembalikan pinjaman ke Investree.
Pembiayaan piutang – atau biasa disebut invoice financing adalah alternatif pembiayaan dengan jaminan invoice. Dana yang didapatkan dapat digunakan untuk melancarkan operasional bisnis seperti pembayaran gaji, sewa tempat, dan pembayaran listrik.
Dana tersebut juga dapat digunakan sebagai tambahan modal untuk mengambil proyek tambahan, yang sebelumnya belum dapat dilakukan. Intinya, invoice financing membantu para pebisnis untuk mendapatkan fleksibilitas lebih dalam mengelola arus kasnya.
Untuk menjaga resiko, Investree tidak membiayai seluruh tagihan invoice, maksimum pembiayaan sekitar 80%. Investree memotong komisi 3% sd 5% dari nilai pinjaman borrower, sehingga dari 80% pembiayaan dipotong dulu komisi ke investree, baru dicairkan ke borrower.
Salah satu resiko utama ‘Invoice Financing’ adalah payor yang tidak membayar tagihan ke peminjam tepat waktu, sehingga peminjam tidak bisa membayar balik pinjaman ke Investree. Selama payor perusahaan yang jelas dan bonafide, resiko gagal bayar kecil.
Saya perhatikan invoice financing di Investree datang dari payor perusahaan ternama (misalnya Pemerintah Indonesia, Telkomsel, Unilever dan lainnya), sehingga keamanan invoice financing relatif terjamin. Anda bisa cek informasi soal payor di halaman borrower.
Ini contoh salah satunya, payor adalah Tekomsel:
Investree memiliki aplikasi “Investree for Lender” yang bisa diunduh di Playstore. Aplikasi membantu memberikan notifikasi jika ada penawaran pinjaman baru untuk Lender.
Amartha
Amartha menarik karena bisnis model yang memberikan pinjaman ke pengusaha mikro di pedesaan dan kota di Jawa.
Amartha terdaftar sebagai PT Amartha Mikro Fintek di OJK No S-2492/NB.111/2017 pada 31 Mei 2017. Dengan dukungan Mandiri Capital (milik Bank Mandiri) dan sejumlah investor lainya, perusahaan ini menurut saya, solid dan aman.
Saya tertarik dengan Amartha karena baru pertama kali menemukan platform P2P yang khusus melayani pengusaha mikro yang belum punya akses kredit ke perbankan.
Statistik Amartha: Rp 818.14 Milyar pembiayaan yang disalurkan pada 188,979 pengusaha mikro dengan 97.32% pembayaran lancar.
Proses menjadi Lender di Amartha adalah:
- Daftar. Lengkapi data pribadi seperti nomor Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan nomor rekening bank. Setelah data Anda terverifikasi, Anda bisa mulai mendanai di Amartha.
- Telusuri. Pilih calon peminjam yang sesuai dengan pertimbangan risiko Anda di marketplace Amartha. Anda bisa juga bertemu peminjam saat tim lapangan Amartha melakukan pelayanan mingguan.
- Transfer. Setiap pemberi pinjaman yang terverifikasi akan memperoleh nomor Virtual Account (VA) Mandiri dan BCA, menjadikan transaksi lebih aman, tansparan, dan akuntabel
Ini contoh investasi ke pinjaman mikro yang ditawarkan Amartha di platform p2p.
Selama ini yang saya tahu bahwa return keuntungan pengusaha mikro cukup tinggi. Tetapi aksesi ke pengusaha mikro terbatas. Makanya dengan platform Amartha ini akses investasi ke pengusaha mikro menjadi terbuka.
Investasi di platform ini tidak hanya soal keuntungan, tetapi juga misi sosial membantu masyarakat di pedesaan dan perkotaan yang belum bisa meminjam ke bank.
Nilai pinjaman yang diberikan relatif kecil yaitu Rp 3 jutaan untuk masa pinjaman 50+ mingguan (satu tahun kurang).
Amartha memiliki aplikasi yang bisa diunduh di Google Playstore. Daftar pinjaman dan portfolio investasi bisa dipantau dengan mudah lewat aplikasi Amartha.
Koinworks vs Investree vs Amartha
Mana yang terbaik ? Masing – masing punya keunggulan dan kekurangan.
Koinworks – Variasi Pinjaman Banyak, Minimum Investasi Kecil, Tapi Jenis Pinjaman Lebih Beresiko
Koinworks unggul dalam banyaknya variasi pinjaman yang ditawarkan dengan return yang sangat menarik dan tenor yang berbeda – beda. Anda ingin pinjaman return tinggi ada, return sedang ada di Koinworks. Anda ingin tenor pendek (supaya lebih aman) ada, tenor panjang juga banyak.
Tersedianya banyak pinjaman sangat penting buat investasi di P2P karena Lender bisa melakukan diversifikasi investasi secara optimal. Kalau tersedia banyak pinjaman dan bervariasi, resiko Lender bisa dibagi secara optimal.
Dengan banyaknya tawaran pinjaman, saya tidak pernah kekurangan pinjaman untuk diinvestasikan di Koinworks. Ini memudahkan para Lender yang ingin melakukan penempatan dana secara rutin dan mengandalkan P2P sebagai sumber penghasilan.
Bunga yang ditawarkan Koinworks paling menarik, kisaran 20% + per tahun. Anda bisa lihat di daftar pinjaman, bagian bunga, tingginya bunga investasi di daftar pendanaan Koinworks.
Satu hal yang perlu diperhatikan adalah banyak peminjam (borrower) di Koinworks yang bukan perusahaan – perusahaan besar, bukan well-known company. Bukan berarti perusahaan ini tidak aman, sama sekali tidak.
Hanya saja Anda perlu melakukan homework dan analisa lebih banyak untuk memastikan bahwa peminjam bonafide dan bisa mengembalikkan pinjaman tepat waktu.
Tentu saja, track-record Koinworks dalam melakukan seleksi pinjaman juga menjadi pertimbangan, meskipun semua resiko tetap ditanggung oleh Lender.
Disamping itu, jenis pinjaman di Koinworks perlu dianalisa dengan seksama karena terdapat peminjam yang perusahaan Fintech yang mengalirkan lagi ke pinjaman jangka pendek.
Berikut ini salah satu contohnya:
Selain itu, jeda waktu antara funding Lender sampai pencairan ke borrower cukup lama. Contoh dibawah ini, saya alami sendiri, funding saya setorkan ke virtual account (VA) 2 November 2018, tetapi pencairan ke borrower dilakukan 22 November 2018. Dana menganggur di VA cukup lama dan itu kurang menguntungkan lender karena perhitungan bunga baru dimulai setelah dana cair ke borrower.