Austin, 14/3/2018- Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) membawa sejumlah perusahaan start-up lokal karya anak bangsa untuk tampil di paviliun Archipelageek Bekraf dalam perhelatan internasional South by Southwest (SXSW) 2018 yang diadakan di Hall 2, 3 dan 4 Austin Convention Centre (ACC), Austin, Texas pada tanggal 11 hingga 14 Maret 2018. Beberapa start-up ini diantaranya adalah SERUNIAUDIO, Kata.ai, Mycotech, Saft7robotics, Squline, Vestifarm, Digital Happiness, Minikino dan Telkomsel NextDev.
Bekraf mengusung para start-up agar mereka dapat secara aktif membangun network dengan para pelaku bisnis di SXSW dan membuka pasar tidak hanya di Amerika Serikat (AS) namun juga ke manca negara. Kali ini kehadiran Bekraf di SXSW merupakan kolaborasi antara Deputi Pemasaran dan Deputi Infrastruktur yang bertujuan agar menghasilkan dampak yang lebih signifikan dalam mencapai target kesepakatan bisnis.
Sepanjang gelaran SXSW 2018 ini, delegasi Indonesia berhasil membawa pulang sejumlah capaian, terutama yang berkaitan dengan kesepakatan bisnis serta tawaran kerjasama oleh beberapa pelaku usaha kreatif dari beberapa negara. Selain itu, penampilan delegasi Indonesia dalam event ini juga mampu menuai sejumlah pujian dan respon positif dari para pengunjung paviliun Archipelageek Bekraf. Beberapa capaian serta prestasi dari delegasi Indonesia diantaranya:
Mycotech berhasil membukukan sejumlah prestasi berupa beberapa penawaran bisnis seperti tawaran kerjasama partner produksi dan distribusi dari sebuah perusahaan pembuat panel asal Connecticut, Tactile. Tidak hanya itu, perusahaan start-up yang bergerak di bidang material terbarukan dengan menggunakan teknologi pemanfaatan limbah pertanian/agrikultur serta miselia jamur ini juga diajak untuk berpartisipasi oleh Mr. Gary Shapiro, penyelenggara perhelatan teknologi terbesar Consumer Electronic Show (CES) di Las Vegas, AS. Mereka juga mendapatkan penawaran kolaborasi dari Ms. Anna Robertson dari sebuah Venture Capital (VC) di Austin.
Saft7robotics, sebuah usaha start-up yang bergerak dalam bidang robotik dengan menggabungkan aspek teknologi, seni, elektronika dan mekanik. Firmansyah Saftari, pemilik dari Saft7robotics mengatakan bahwa harga yang ditawarkan terhadap produk mereka berkisar antara US$ 150 hingga US$ 300. Selama penyelenggaraan Archipelageek kali ini, Saft7robotics berhasil mendapatkan sejumlah kesepakatan serta penawaran bisnis, seperti pembelian produk robotik oleh sebuah vendor peralatan teknologi untuk laboratorium di sekolah menengah dan perguruan tinggi di Austin, kesepakatan kerjasama bisnis dengan sebuah konsultan teknologi di Austin agar teknologi robotika milik Saft7robotics dapat dijadikan sebagai mata pelajaran di tingkat dasar seluruh sekolah di Austin, serta tawaran kerjasama Singapura untuk menjadikan produk robotika ini sebagai mata pelajaran dalam kurikulum sekolah dasar.
SERUNIAUDIO, sebuah perusahaan dengan lini produk hand-built microphone bagi instrumen akustik. Selama trade show Archipelageek ini, banyak mendapatkan perhatian dari para pengunjung yang tertarik dan ingin langsung membeli produk dari SERUNIAUDIO. Kedepannya, Seruni ingin melakukan follow-up kemungkinan kerja sama dengan toko-toko musik untuk memasukkan produk Seruni ke AS dan Argentina. Antusiasme tinggi yang ditunjukkan oleh para pengunjung booth SERUNIAUDIO menunjukkan bahwa perusahaan ini memiliki peluang yang sangat besar untuk masuk ke dalam pasar AS.
Kata.ai, sebuah perusahaan start-up dengan bidang usaha produksi aplikasi chatbot (Conversational AI Company). Dalam gelaran event Archipelageek tahun ini, Kata.ai banyak dikunjungi oleh berbagai macam pengunjung untuk keperluan partnership maupun bisnis. Irzan Raditya, pemilik Kata.ai menjelaskan bahwa fungsi chatbot akan menjadi populer di Indonesia dan akan dipakai oleh berbagai perusahaan di dunia. “Salah satu perusahaan FMCG (Fast Moving Consumer Goods) dari Amerika Selatan telah menunjukkan ketertarikannya untuk menggunakan chatbot di perusahaan mereka dan akan mulai menjajaki peluang kerjasama dengan Kata.ai,” kata Irzan. Selain itu, dari trade show ini Kata.ai bertemu dengan beberapa perusahaan investor yang ingin berinvestasi di AI company.
Konsulat Jenderal (Konjen) RI di Houston Dr. Nana Yuliana, saat berkunjung ke booth Archipelageek, menyatakan keinginannya agar lembaganya dapat menggunakan Kata.ai sebagai solusi bagi layanan customer service dan FAQ bagi para tamu/pelanggan yang membutuhkan informasi dari KJRI Houston. “Penggunaan teknologi chatbot ini sangat tepat, karena mampu mengurangi beban layanan call center yang sangat tinggi dan penggunaan tenaga kerja yang banyak (costly),” ujarnya. Ia berharap agar produk besutan Kata.ai ini bisa segera diterapkan sebagai bentuk layanan smart office KJRI Houston.
Squline, salah satu startup karya anak bangsa yang berfokus pada bidang edukasi, menawarkan bentuk online learning platform. Squline mencoba untuk menjembatani para pembelajar dengan native tutor di seluruh dunia. Selain tampil dalam gelaran SXSW, Squline juga sempat meramaikan event Dallas Travel & Adventure Show yang diselenggarakan pada tanggal 16-17 Maret 2018. Kehadiran Squline pada acara ini ternyata direspon dengan baik oleh para pengunjung yang tertarik menggunakan tutor-tutor asal Indonesia untuk belajar bahasa Indonesia secara online.
Minikino, sebagai sebuah komunitas asal Indonesia yang bergerak di bidang pengembangan film pendek nasional kerap kalimenyelenggarakan festival film pendek di lingkup nasional dan internasional sepanjang 15 tahun kiprahnya dalam dunia film Indonesia. Mereka berhasil membuat kesepakatan dengan Mr. Andrew Garrison dari Department of Radio-Television-Film, The University of Texas, Austin untuk penyelenggaraan pertukaran program film pendek antara Minikino Film Festival dengan Austin Film Festival. Kesepakatan yang dihasilkan dalam penyelenggaraan SXSW kali ini adalah respon yang diharapkan Minikino. Respon ini diharapkan muncul dalam bentuk kerjasama pertukaran pemutaran film, pertukaran program, ataupun diskusi interaktif.
Vestifarm, startup unik yang menawarkan sebuah online platform untuk investasi di peternakan dengan konsep patungan (crowdfunding) berkesempatan untuk mengadakan pembicaraan bisnis dengan sejumlah investor asing di SXSW kali ini.Namun, pembicaraan lanjutan masih harus dilakukan dengan para investor tersebut terkait dengan mekanisme penyerahan bantuan investor kepada para peternak yang berafiliasi dengan Vestifarm. Hal ini perlu dielaborasi lebih lanjut mengingat harapan utama Vestifarm melalui platform ini adalah dapat menyejahterakan para peternak lokal di Indonesia.
Digital Happiness, perusahaan pengembang game yang terkenal dengan game DreadOut-nya telah diundang pada event SXSW tahun lalu. Tahun ini mereka kembali diundang untuk ikut berpartisipasi dalam Game Show SXSW, sebuah event khusus SXSW bagi para pelaku industri game internasional, pada tanggal 15 – 17 Maret 2018. Kali ini, mereka membawa produk terbaru mereka, DreadEye, yang dapat dimainkan menggunakan platform Virtual Reality (VR). Dinominasikan untuk 2018 SXSW Gaming Gamer’s Voice Award menjadi bukti nyata eksistensi mereka di dunia game. (Kris/Bnd)
Original article here by Bekraf.