Jakarta- Convergence Venture, perusahaan pendanaan yang berlokasi di Indonesia pada Juni lalu membawa “The China Angels”, kelompok pebisnis dan entrepreneurs asal Tiongkok ke Tanah Air. “The China Angels” telah memberikan dana jutaan dolar untuk pengembangan teknologi informasi (TI) di Indonesia.
Para pemodal tersebut di antaranya Xu Xiao Ping, Founder Zhend Fund (pemodal terbesar di Tiongkok); Kai Fu Li, Founder Sinovation Fund (pemodal dengan investasi US$ 1,3 miliar) dan Cai Wen Shen, Ketua Meitu Teknologi (perusahaan aplikasi foto terbesar di Tiongkok dengan pengguna 1 miliar). Mereka juga sempat berkunjung ke perusahaan transportasi berbasis aplikasi Gojek dan situs e-commerce, Tokopedia.
“Indonesia sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia memiliki potensi pasar internet yang sangat luas bagi startup,” ujar Xu selaku ketua The China Angels, dalam keterangan tertulisnya, Senin (26/9).
Selama kunjungannya di Indonesia, Xu menilai banyak entrepreneur potensial yang butuh pendanaan guna mengembangkan usahanya. Kondisi ini lanjut dia, sama dengan di Tiongkok 5- 7 tahun lalu. “Ini saat yang tepat menginvestasikan bukan hanya waktu, namun model yang sudah teruji untuk diimplementasikan dengan baik di sini,” tambah Xu.
Tujuan Convergence Venture mendatangkan “The China Angels” ke Indonesia untuk memberikan kesempatan para startup Indonesia guna mendapatkan modal sekaligus membuka peluang startupIndonesia di pasar Asia Tenggara. Sebaliknya, para investor di Tiongkok mulai mencari peluang di luar negeri. “Enterpreneur Indonesia dapat menggali lebih banyak ilmu, dan pengalaman dari Tiongkok, sehingga ini adalah kesempatan menguntungkan kedua belah pihak,” ujar Founding Partner dari Convergence Venture, Adrian Li.
Sebelum ke Indonesia, Adrian Li enam tahun di Tiongkok sebagai enterpreneur hingga akhirnya mendirikan venture capital yang berhasil merekrut beberapa e-learning startup. Adrian Li melihat kesempatan besar pengembangan pasar internet bagi entrepreneur di Indonesia.
Sementara itu Donald Wihardja selaku partner Convergence Venture di Indonesia yang sempat menjadi pembicara di Beijing GMCIC (konferensi teknologi tahunan terbesar di Tiongkok) mengatakan bahwa Tiongkok berperan dalam membantu pengembangan teknologi industri di Indonesia dengan cara memfasilitasi hubungan kedua belah pihak. Caranya, menyediakan akses untuk para enterpreneur di Indonesia kepada para pemodal Tiongkok.
Tahun ini Convergence Venture telah mengakomodir para enterpreneur Indonesia dengan memperkenalkan kepada lima investor Tiongkok. Convergence Venture yang diresmikan tahun 2014 sudah mendapatkan 17 investasi untuk usaha awal teknologi di Indonesia, di antaranya Qraved, Female Daily Network.
Artikel orisinil disini oleh Berita Satu