Original article by Okezone.
Investasi zaman now bisa dilakukan dengan cara modern, melalui platform digital. Salah satu model investasi yang bisa dilakukan secara online yaitu lewat penyelenggara peer to peer (P2P) lending.
Mungkin sebagian orang masih ragu memulai investasi cara baru ini karena terkait keamanan dana. Dikutip dari halaman Qerja.com, berikut beberapa situs P2P lending yang bisa Anda pilih untuk mulai berinvestasi.
KoinWorks
KoinWorks adalah perusahaan Fintech Lending Indonesia yang melayani investasi online P2P Lending sejak 2016. KoinWorks menawarkan keuntungan investasi dengan bunga efektif mulai dari 18 persen per tahun, dana proteksi untuk menjamin keamanan dana, dan menggunakan penilaian pinjaman standar perbankan. Investor KoinWorks dapat berinvestasi mulai dari Rp 100 ribu. Saat ini, investor yang terdaftar di KoinWorks sudah mencapai lebih dari 88 ribu.
KoinWorks menawarkan produk pembiayaan bervariasi. Selain pembiayaan bisnis, investor juga dapat membiayai pendidikan melalui lembaga kursus yang memberikan program siap kerja. Ada pula program pembiayaan kesehatan penyakit non-kronis seperti untuk kecantikan, mata, gigi, kehamilan, dan fisioterapis.
Amartha
Berawal dari Lembaga Keuangan Mikro pada 2010, Amartha lalu berkembang menjadi fintech peer to peer lending yang menghubungkan pengusaha mikro dengan pemodal secara online. Investor yang ingin menjadi pendana di Amartha mesti menyiapkan modal sebesar Rp 3 juta untuk mendanai pengusaha mikro dan UKM (Usaha Kecil Menengah). Amartha menjanjikan imbal hasil hingga 15 per tahun dan cashflow mingguan. Imbal hasil yang tersedia bisa ditarik kapan saja.
Amartha punya misi sosial untuk meningkatkan kesejahteraan mitra UKM di pelosok wilayah Indonesia. Maka, Amartha berusaha menjangkau pelosok desa melalui peran petugas lapangan yang dilengkapi perangkat dan aplikasi. Beberapa sektor usaha yang dibiayai Amartha yaitu perdagangan, rumah tangga, pertanian, peternakan, dan jasa. Hingga kini, Amartha sudah menyalurkan dana sebesar Rp 587,56 milyar, dan telah memberdayakan 142.245 pengusaha mikro.
GandengTangan
GandengTangan menjanjikan investasi cepat, hanya dalam 14 hari. Pendana bisa mulai berinvestasi sebesar Rp 2-7 juta untuk membiayai warung dan kios yang sudah terseleksi. Pembiayaan dilakukan dengan prinsip syariah, menggunakan akad jual beli murabahah. Dalam waktu dua pekan berikutnya, investor akan mendapatkan imbal hasil sebesar 0,6 persen atau setara dengan 14,4 persen setahun.
Proyek UMKM yang didanai dari GandengTangan bergerak di bidang pertanian, kerajinan, jasa transportasi, hingga warung dan kios. Usaha mikro yang terpilih sudah diseleksi melalui analisa credit scoring dan didampingi langsung oleh GT-Trust.
Investree
Investree menyatakan diri sebagai marketplace yang akan mengamankan hubungan pinjam meminjam uang antara pendana dan peminjam sehingga kedua pihak mendapatkan keuntungan yang sesuai. Pemilik moda yang ingin berinvestasi melalui Investree mesti menyediakan dana minimal Rp 1 juta. Pada situs resmi penyelenggara P2P lending ini, Investree hanya menyebutkan bahwa investor akan mendapat return yang terbaik. Tetapi, menurut pernyataan CEO dan Co-founder Investree Adrian Gunadi di berbagai media pada 2017, imbal hasil yang ditawarkan sekitar 17,3 persen per tahun.
Melalui Investree, investor bisa membiayai pengusaha online hingga karyawan yang membutuhkan dana mendesak. Selain itu, Investree juga menyediakan pembiayaan untuk pengusaha berdasarkan prinsip syariah. Hingga saat ini, Investree sudah menyalurkan pinjaman mencapai Rp 1,05 triliun, di mana Rp 802 miliar sudah dilunasi. Investre juga mencatat rasio pinjaman dengan keterlambatan lebih dari 90 hari hanya 0,01 persen.
Modalku
Modalku adalah penyedia layanan P2P lending yang menggunakan bank kustodian untuk menjaga dana nasabah. Fasilitas tersebut demi keamanan, transparansi dana, dan kenyamanan pendana. Semua uang pendana dimasukkan ke dalam bank kustodian, sementara pihak Modalku tidak bisa menyentuhnya.
Untuk memulai investasi di Modalku, pendana harus punya deposit minimal Rp 10 juta, dan saldo minimun Rp 1 juta. Pembiayaan dari Modalku difokuskan untuk UKM. Jumlah pendanaan regional dari Modalku sudah mencapai Rp 2,62 triliun.