Original Post by Kontan ID
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. bisnis properti yang masih tumbuh hingga kini membawa berkah tersendiri bagi start up penyedia layanan jasa desain interior dan bangunan. Malah, usaha rintisan ini bakal terus mengepakkan sayap bisnis.
Salah satunya adalah Dekoruma. Start up yang awalnya memulai usaha sebagai marketplace produk perabotan di 2016 tersebut, justru menangguk peruntungan setelah mengubah konsep sebagai penyedia jasa interior desain dan pembangunan properti sejak tahun lalu.
Setelah mendapat pendanaan seri B dari beberapa investor seperti Global Digital Niaga (lini bisnis GDP Ventures), SGC dan Beenext tahun lalu, Dekoruma bersiap memperluas layanan ke sejumlah kota. Seperti ke Bandung dan Surabaya.
Dimas Harry Priawan, Chief Executive Officer Dekoruma memastikan, pihaknya juga masih membuka diri untuk injeksi modal lanjutan untuk pengembangan bisnis. Sayangnya, ia tidak memperinci jumlah dana yang sudah didapat hingga kini, termasuk proyeksi bisnis di tahun ini.
Apa yang dicapai Dekoruma itu berkat hasil bisnis yang sudah dicapai. Sudah banyak proyek yang digarap start up ini. “Kami sudah menangani lebih dari 1.000 proyek residensial,” katanya kepada KONTAN.
Maklum, hingga kini Dekoruma sudah menggandeng sekitar 170 mitra yang merupakan desain interior dan bangunan. Adapun wilayah operasional Dekoruma sendiri masih di sekitar Jakarta. Adapun harga per proyek minimal Rp 30 juta. Sayang, Dimas tidak merinci sistem pendapatan dari usaha rintisan tersebut.
Hasil positif juga diraih Interiordesign.id. Meski baru menggandeng enam desain interior saja, tapi start up ini sudah bisa menggarap sekitar 500 proyek. Tak cuma proyek residensial saja. tapi juga yang lain, seperti kafe, kantor, apartemen, sekolah dan restoran.
Lokasi proyek pun tersebar, tak cuma di Jakarta, tapi juga di Bandung, Solo, Palembang, Bengkulu, Palembang hingga Kupang. Maklum, usaha rintisan ternyata juga sudah bekerjasama tidak cuma dengan desain interior saja, tapi juga profesi lainnya yang terkait dengan pembangunan properti, seperti tenaga teknik sipil, arsitek, pekerja bidang listrik, hingga manajer proyek.
Rupanya, Interiordesign.id menawarkan dua pekerjaan, yakni tahap desain dan tahap pembangunan. “Kami punya dua tahap ini,” kata Vincent Wolfard, pendiri dan Chief Executive Officer Interiordesign.id kepada KONTAN.
Untuk tahap desain, sebagian proses dilakukan secara online. Antara keinginan klien dan masukan dari desainer akan dicocokan satu sama lain. Tujuannya adalah supaya bisa masuk dalam anggaran. “Proses ini cocok terhadap 95% proyek kami,” klaimnya.
Dengan metode tersebut, Interiordesign.id menargetkan bisa mengembangkan tim desain jadi 24 orang untuk bisa bidik target 1.600 proyek tahun ini.